Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biografi Ibnu Duraid dan Kamus Al-Jamharah

Biografi Ibnu Duraid - Nama lengkapnya Muhammad bin Al Hasan bin Duraid Al Azdi (321-233 H/ 838-933 M). Ibnu Duraid lahir di Basrah, lalu pindah ke Oman dan menetap di sana selama 12 tahun, kemudian iaa kembali lagi ke Basrah, Irak. Ibnu Duraid dikenal sebagai pakar bahasa dan sastra Arab. Ia gemar mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk menuntut ilmu bahasa dan memperkuat tesisnya. Ia pernah berkelana ke daerah-daerah pinggiran di Persia. Pengembaraannya di negeri Iran tercatat dalam Diwan Faris karya Ali Mikal. Namu, pada akhirnya ia lebih memilih kembali ke Baghdad ada masa Dinasti Abbasiyyah yang dipimpin Al-Muqtadir. Ibnu Duraid termasuk ilmuan yang dibiayai oleh negara. Setiap bulan, ia mendapat gaji sebesar 50 dinar atas jasa-jasanya di bidang pengemangan ilmu bahasa. Seluruh hidupnya, ia pergunakan untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang berperan besar dalam pengembangan ilmu tatabahasa yang saat itu tumbuh pesat di Basrah, Irak. Ibnu Duraid meninggal di Baghdad di usia 95 tahun.

Ibnu Duraid dikenal sebagai sosok ulama yang ulet, cerdas dan kuat hafalannya. Ia berhasil mencetak murid-murid yang spesialis di bidang bahasa dan sastra. Di antara muridnya yang terkenal, antara lain: Abu Hatim Al-Sijistani (w. 862 M), Al-‘Utba (w.869), Al-Sirafi (897-979), Abu Faraj Al-Isfahani (893-?), Ibnu Khalawih (w. 980 M) dan AL-Zajjaj (855-923 M).

Selain kamusnya, Al-Jamharah atau Jamharah Al-Lughah sebanyak tiga jilid, karya-karya lain Ibnu Duraid adalah Al-Isytiqaq (ilmu tentang nasab), Al-Maqshurwa Al-Mamdud (ilmu sharaf), Al-Mujtaba, Taqwim Al-Lisan, Dakhair Al-Hikmah, Shifah Al-Sirajwa Al-Lijam, Al-Malahin, Al-Sahab Al-Ghaits, Adab Al-Katib, Al-Amaly, Al-Wisyah, Zuwar Al-‘Arab dan Al-Lughaat.

Kamus Al-Jamharah karya Ibnu Duraid merupakan kamus pertama mengguankan sistem altebetis khusus. Ia berani tampil beda dengan mengesampingkan model-model kamus fonetik yang kala itu berkiblat pada kamus Al-‘Ain karya Khalil. Namun, materi-ateri kata dalam kamus-nya Ibnu Duraid banyak mengambil dari kamus Al-‘Ain. Bahkan, dalam hal penjelasan makna (syarah), gaya bahasa (uslub) dan argumentasi (istisyhad), antara kamus Al-Jamharah dan Al-‘Ain dapat dikatakan hamper sama. Hal ini yang kemudian menuai kritik dari beberapa pihak yang menuduh Ibnu Duraid bukan sebagai leksikolog, sebab ia dianggap hanya bisa mengganti kamus Al-‘Ain dengan sampul (baca:sistematika) yang berbeda, sementara kandungannya tetap bermuara dari kamus Al-‘Ain.

Kamus Al-Jamharah dapat dikatakan kurang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan leksikologi bahasa Arab. Hal itu bisa dimaklumi karena Ibnu Duraid masih berada di bawah bayangg-bayang Khalil dalam hal penyusunan kamus. Apalagi, sistematika urutan Alfabetis Hijaiyah yang diusung Ibnu Duraid hanya mengekor pada hasil kreasi Nashr bin Ashim yang sebelum ya telah menyusun huruf hijaiyah secara berurutan dari huruf Alif hingga ya’. Namun demikian, ada saha para pakar bahassa yang serius melakukan penelitian dengan mengambil kamus Al-Jamharah sebagai obyek riset.


Sumber : Leksikologi Bahasa Arab
Penulis: H. R. Taufiqurrachman, M.A

3 komentar untuk "Biografi Ibnu Duraid dan Kamus Al-Jamharah"